Kewirausahaan sosial merupakan sebuah gerakan dengan misi sosial, yang diusahakan dengan upaya-upaya menemukan peluang dan mengolahnya dengan inovasi dan proses belajar yang tiada henti serta kesiapan untuk bertindak tanpa dukungan sumber daya yang memadai. Namun demikian, gerakan tersebut tidak menggantungkan diri pada sumber donasi tertentu namun, senantiasa mendorong proses inovasi, adaptasi dan belajar yang berkenjutan dan kekuatan untuk bertindak penuh semangat walaupun dengan kemungkinan keterbatasan sumber.
Menurut Dees (2002: 19) dalam pengembangan kewirausahaan sosial, diperlukan sebuah strategi pengembangan kompetitif yang memiliki semangat kewirausaan. Masih menurut Dees (2002: xxxi) cara terbaik mengukur kesuksesan kewirausahaan sosial adalah bukan dengan menghitung jumlah profit yang dihasilkan, melainkan pada tingkat dimana mereka telah menghasilkan nilai-nilai sosial (social value).
Secara internasional, gerakan kewirausahaan sosial disosialisasikan dan didukung penuh oleh lembaga ASHOKA pimpinan Bill Drayton yang memilik misi bahwa setiap orang adalah agen perubahan, dalam menciptakan dunia yan responsive tenrhadap tantangan sosial, dimana setiap orang memiliki kebebasan, kepercayaan diri dan lingkungan sosial untuk mengatasi masalah sosial dan mendorong perubahan (Ashoka.org diunduh tanggal 2 Maret 2012). Berdasarkan uraian dimuka, maka dapat dikatakan bahwa semangat dari kewirausahaan sosial adalah usaha untuk merespon tantangan-tantangan sosial, dimana setiap orang diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang percaya diri dalam mengatasi masalah sosial dan mendorong perubahan sosial dengan dukungan penuh dari lingkungan sosialnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar