Jumat, 12 September 2014

Profil Pengurus INSTABOOKS

Assalamualaikum~~~ Selamat malam teman-teman :)
Kali ini saya akan memposting profil pengurus INSTABOOKS~ YEAHH :D
Seperti kata pepatah, "tak kenal maka tak sayang", jadi yukkk mari kita kenalan :D




***

Direktur Utama

Nama : Ainun Asri Iradati
Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 18 Januari 1995
Golongan Darah : O
Alamat : Bekasi
Hobi : Menonton dan Membaca
Facebook :  Ainun Asri
Riwayat Pendidikan:
  • TK Ar - Rahman
  • SDN Duren Jaya X
  • MTs Annida Al - Islami
  • SMA Bani Saleh
  • S1 - Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP Universitas Padjajaran
Harapannya untuk INSTABOOKS : "Aku berharap Instabooks dapat berguna untuk masyarakat, terutama anak-anak. Aku juga berharap Instabooks dapat membantu anak-anak dalam mewujudkan cita-citanya dengan ilmu yang bermanfaat. Selain itu, semoga kedepannya Instabooks dapat menjangkau sampai ke pelosok-pelosok desa"


Direktur Sosial I
Nama : Hani Fauziyyah
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 29 Februari 1996
Golongan Darah :B
Alamat : Depok
Hobi : Makan
Facebook : Hani Fauziyyah
Riwayat Pendidikan:
  • MI Nurul Falah
  • MTs Al Hidayah
  • MAN Cibinong
  • S1 - Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP Universitas Padjajaran
Harapan untuk INSTABOOKS: "Semoga gerakan kita dapat bermanfaat bagi orang banyak" 
 

Direktur Sosial II

Nama : Elit Soleha
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 30 Agustus 1995
Golongan Darah : A
Alamat : Arjasari, Kabupaten Bandung
Hobi : Futsal dan Naik Gunung
Facebook : Elit Soleha
Riwayat Pendidikan:
  • SDN Parakan Bolang
  • SMP PGRI Arjasari
  • SMAN  1 Banjaran
  • S1 - Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP Universitas Padjajaran 
Harapan untuk INSTABOOKS : "Harapannya Instabooks bisa menjadi agen untuk menumbuhkan kembali minat baca orang Indonesia, terutama anak-anak"


Direktur Bisnis I
Nama : Linda Yuliati
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 30 Juli 1995
Golongan Darah : A
Alamat : Depok
Hobi : Badminton
Facebook : Linda Yuliati
Riwayat Pendidikan :
  • TK Darulhimah Duren Seribu
  • SDN Duren Seribu 01
  • SMPN 14 Depok
  • SMA Bogor Center School
  • S1 - Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP Universitas Padjajaran
 Harapan untuk INSTABOOKS : "Semoga Instabooks bisa menembus ASHOKA"



Direktur Bisnis II

Nama : Isma Fauzi Anwar
Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 05 Januari 1995
Golongan Darah : B
Alamat : Pameungpeuk, Garut
Hobi : Memasak dan Traveling
Facebook : Isma Fauzi Anwar
Riwayat Pendidikan : 
  • TK Aisyah
  • SDN Mandala Kasih III
  • SMPN 1 Pameungpeuk
  • MA PERSIS Tarogong Garut 
  • S1 - Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP Universitas Padjajaran
 Harapan untuk INSTABOOKS : "Mampu menciptakan anak-anak yang pandai dan kaya akan ilmu"


Bendahara dan merangkap Publishing



Nama : Arum Sintia
Tempat, Tanggal Lahir : Kuningan, 02 Juli 1995
Golongan Darah : O
Alamat : Kuningan, Jawa Barat
Hobi : Baca Manga, Nonton Anime, dan Memasak
Facebook : Arum Sintia
Riwayat Pendidikan :
  • TK PGRI II Garajati
  • SDN II Garajati
  • SMPN I Luragung
  • SMAN I Luragung
  • S1 - Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP Universitas Padjajaran
Harapan untuk INSTABOOKS : "Saya berharap Instabooks mampu meningkatkan minat baca anak dan bermanfaat bagi semuanya. Selain itu, saya juga berharap Instabooks dapat menembus ASHOKA"


***
 

Senin, 08 September 2014

Kegiatan Survei INSTABOOKS

Pada tanggal 5 September 2014, para pengururs Instabooks telah melaksanakan survei di salah satu Sekolah Dasar di Jatinangor, tepatnya di SDN Cikuda. Survei ini dilakukan dalam rangka persiapan memulai kegiatan awal Instabooks. Selain itu, survei kali ini juga dilakukan untuk mencari sekolah atau wilayah yang dirasa membutuhkan bantuan kami.
 

Tim Instabooks didampinggi oleh salah satu staf pengajar SDN Cikuda mengunjungi salah satu ruangan yang merupakan ruang perpustakaan sementara di SD tersebut. Ruangan tersebut bisa dibilang mengkhawatirkan, banyak debu bertebaran di buku, di meja, dan di lantai. Ruangan tersebut juga terasa sangat pengap karena jarang dipakai. 



Menurut beliau, perpustakaan tersebut sudah lama tidak terurus karena tidak ada petugas khusus yang menjaga perpustakaan. Dulu memang ada yang bertugas sementara, tetapi itu tidak berlangsung lama karena beliau juga bertugas sebagai staf pengajar. Bahkan, yang lebih ironis adalah disaat anak-anak baru merasakan kesenangan belajar komputer di ruangan tersebut, komputer yang baru itu malah dicuri. Maka, semenjak itu anak-anak jarang datang lagi keperpustakaan.  Sebenarnya siswa di SDN tersebut sangat antusias terhadap kegiatan di perpustakaan, tetapi karena ada keterbatasan di perpustakaan, maka kegiatan siswa di perpustakaan pun menjadi terhambat.



Kondisi perpustakaan SDN Cikuda ini berbeda sekali dengan SDN di sebelahnya yaitu SDN Neglasari yang jauh lebih tertata karena memiliki petugas khusus perpustakaan. Maka dari itu, kami selaku pengurus Instabook berencana untuk membantu mengurus perpustakaan tersebut secara sukarela. Kami pun telah menyusun beberapa agenda ketika kami berkunjung kembali ke perpustakaan SDN Cikuda. Agenda pertama yaitu kami membantu membereskan dan menata kembali ruang perpustakaan agar siswa-siswanya betah di ruang perpustakaan tersebut. Selanjutnya adalah kegiatan bersama siswa-siswa disana baik itu mengadakan lomba mendongeng, lomba membaca puisi dan juga membantu mereka belajar. Kami berharap semoga agenda yang kami susun dapat berjalan dengan lancar dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Aamiin~~

Minggu, 07 September 2014

Kewirausahaan Sosial


Kewirausahaan merupakan aspek pertama konsep kewirausahaan sosial (social entrepreneurship). Ciputra (2009:19) menggambarkan kewirausahaan sebagai semangat untuk (1) menciptakan peluang, (2) melakukan inovasi produk dan (3) berani mengambil resiko yang terukur. Kewirausahan selalu ditandai dengan usaha pencarian gagasan, dimana terkadang menggunakan prinsip-prinsip pasar yang berlaku umum, dengan tujuan utama untuk mendobrak disiplin umum yang berlaku. Dalam kewirausahaan sosial sendiri terkandung didalamnya unsur inovativ dan kejelian dalam melihat peluang perbaikan bagi mereka yang kurang beruntung dan potensi perbaikan bagi yang terkena masalah sosial.
 
Kewirausahaan sosial merupakan sebuah gerakan dengan misi sosial, yang diusahakan dengan upaya-upaya menemukan peluang dan mengolahnya dengan inovasi dan proses belajar yang tiada henti serta kesiapan untuk bertindak tanpa dukungan sumber daya yang memadai. Namun demikian, gerakan tersebut tidak menggantungkan diri pada sumber donasi tertentu namun, senantiasa mendorong proses inovasi, adaptasi dan belajar yang berkenjutan dan kekuatan untuk bertindak penuh semangat walaupun dengan kemungkinan keterbatasan sumber.
 
Menurut Dees (2002: 19) dalam pengembangan kewirausahaan sosial, diperlukan sebuah strategi pengembangan kompetitif yang memiliki semangat kewirausaan. Masih menurut Dees (2002: xxxi) cara terbaik mengukur kesuksesan kewirausahaan sosial adalah bukan dengan menghitung jumlah profit yang dihasilkan, melainkan pada tingkat dimana mereka telah menghasilkan nilai-nilai sosial (social value).
 
Secara internasional, gerakan kewirausahaan sosial disosialisasikan dan didukung penuh oleh lembaga ASHOKA pimpinan Bill Drayton yang memilik misi bahwa setiap orang adalah agen perubahan, dalam menciptakan dunia yan responsive tenrhadap tantangan sosial, dimana setiap orang memiliki kebebasan, kepercayaan diri dan lingkungan sosial untuk mengatasi masalah sosial dan mendorong perubahan (Ashoka.org diunduh tanggal 2 Maret 2012). Berdasarkan uraian dimuka, maka dapat dikatakan bahwa semangat dari kewirausahaan sosial adalah usaha untuk  merespon tantangan-tantangan sosial, dimana setiap orang diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang percaya diri dalam mengatasi masalah sosial dan mendorong perubahan sosial dengan dukungan penuh dari lingkungan sosialnya.

Minggu, 31 Agustus 2014

Ayo kenalan dengan INSTABOOKS!!!!



Instabooks, Beribagi Ilmu dan Berwirausaha



Book atau dalam bahasa Indonesia berarti buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan yang paling menjadi rujukan bagi semua orang yang ingin mendapatkan ilmu pengetahuan selain dari media cetak dan media elektronik. Semua kalangan usia mulai yang yang balita sampai lanjut usia dapat merasakan manfaatnya. Jenis buku pun beragam ada yang berupa buku bacaan seperti ceritera dongeng, buku novel, buku biografi dan jenis lainnya adalah buku pelajaran mulai dari tingkatan terendah sampai ke tingkatan yang tinggi.
Seiring dengan perkembangan zaman, minat baca orang terhadap buku semakin menurun dikarenakan perkembangan teknologi berupa internet yang semakin komplit dengan segala fasilitasnya baik itu untuk sosial medianya maupun dari segi informasinya. Dengan adanya “peluang ini”  Instabooks sebagai salah satu kewirausahaan sosial dari mahasiswa jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran hadir untuk ikut serta dalam  mempopulerkan kembali minat membaca buku kepada masyarakat terutama bagi anak-anak prasekolah maupun anak-anak yang sudah sekolah, selain itupun semoga kedepannya InstaBooks dapat ikut serta menjadi agen dalam pemerataan pendidikan di wilayah-wilayah yang cukup terpencil dengan membuka rumah baca bagi anak-anak dan masyarakat pada umumnya. Sebagaai langkah awal, Instabooks mendapatkan buku dari beberapa donatur. Rencana selanjutnya adalah setiap donatur yang menyumbang 5 buku, mereka akan mendapat poin dari Instabooks yang nantinya akan diakumulasikan dan dapat ditukarkan dengan hadiah menarik sebagai bentuk apresiasi Instabooks terhadap para donatur yang turut serta membantu mencerdaskan bangsa.
Dalam menjalankan kegiatannya, Instabooks akan mengumpulkan dana dengan membentuk sebuah bisnis. Yang harus ditekankan, bahwa Bisnis bukan melulu aktivitas menjual produk demi meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.[1] . Dengan menjalankan usaha tersebut, Instabooks berharap agar dapat menjalankan kegiatan sosial dengan dana mandiri, selain itu dengan melibatkan warga sekitar Instabooks dapat membantu masyarakat sekitar.
Setiap daerah punya potensi masing-masing, dan setiap orang pasti punya keterampilan yang bisa ditransformasikan menjadi aktivitas yang bermanfaat bagi sesama.[2] Kutipan tersebut sangat tepat sekali dan menjadi salah satu insfirasi untuk menjalankan gagasan-gagasan yang dimiliki Instabooks untuk keberlangsungan kegiatannya. Drayton (2002, dalam Light 2008:110) menyatakan bahwa tidak akan ada satu wirausaha tanpa sebuah gagasan yang sangat kuat, baru dan berpotensi mengubah sistem. Selanjutnya dikatakan bahwa wirausaha ada untuk memperjuangkan visinya agar menjadi pola baru dalam masyarakat. Artinya, gagasan adalah sesuatu yang vital bagi kegiatan kewirausahaan sosial itu sendiri.[3] Maka dari itu, Instabook memiliki gagasan untuk membuka bisnis dibidang aksesoris khas Jatinangor baik itu alat musik, buku tentang Jatinagor, ataupun hiasan lainnya dengan menggunakan pemasaran yang dijamin pasti menarik minat para konsumen. Dengan menjalankan usaha tersebut, Instabooks berharap agar dapat membantu mengenalkan kekhasan-kekhasan dari Jatinangor sehingga selain dapat mendanai kegiatan-kegiatan Instabooks diharapkan juga usaha ini dapat membantu roda perekonomian masyarakatnya.







[1]http://Innovation-thinking.blogspot.com/2013/12/Best-Practice-Social-Entpreneurship-lets-get inspire.html 
[2] http://Innovation-thinking.blogspot.com/2013/8/inovasi-sosial-seru.html
[3] http://Innovation-thinking.blogspot.com/2013/11/thing-that-build-social-entrepreneurship.html