Instabooks, Beribagi Ilmu dan
Berwirausaha
Book atau
dalam bahasa Indonesia berarti buku merupakan salah satu sumber ilmu
pengetahuan yang paling menjadi rujukan bagi semua orang yang ingin mendapatkan
ilmu pengetahuan selain dari media cetak dan media elektronik. Semua kalangan
usia mulai yang yang balita sampai lanjut usia dapat merasakan manfaatnya.
Jenis buku pun beragam ada yang berupa buku bacaan seperti ceritera dongeng,
buku novel, buku biografi dan jenis lainnya adalah buku pelajaran mulai dari tingkatan
terendah sampai ke tingkatan yang tinggi.
Seiring
dengan perkembangan zaman, minat baca orang terhadap buku semakin menurun
dikarenakan perkembangan teknologi berupa internet yang semakin komplit dengan
segala fasilitasnya baik itu untuk sosial medianya maupun dari segi
informasinya. Dengan adanya “peluang ini”
Instabooks sebagai salah satu kewirausahaan sosial dari mahasiswa
jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran hadir untuk ikut serta dalam mempopulerkan kembali minat membaca buku
kepada masyarakat terutama bagi anak-anak prasekolah maupun anak-anak yang
sudah sekolah, selain itupun semoga kedepannya InstaBooks dapat ikut serta
menjadi agen dalam pemerataan pendidikan di wilayah-wilayah yang cukup
terpencil dengan membuka rumah baca bagi anak-anak dan masyarakat pada umumnya.
Sebagaai langkah awal, Instabooks mendapatkan buku dari beberapa donatur. Rencana
selanjutnya adalah setiap donatur yang menyumbang 5 buku, mereka akan mendapat
poin dari Instabooks yang nantinya akan diakumulasikan dan dapat ditukarkan
dengan hadiah menarik sebagai bentuk apresiasi Instabooks terhadap para donatur
yang turut serta membantu mencerdaskan bangsa.
Dalam
menjalankan kegiatannya, Instabooks akan mengumpulkan dana dengan membentuk
sebuah bisnis. Yang harus ditekankan, bahwa Bisnis bukan melulu aktivitas menjual produk demi
meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.[1] .
Dengan menjalankan usaha tersebut, Instabooks berharap agar dapat menjalankan
kegiatan sosial dengan dana mandiri, selain itu dengan melibatkan warga sekitar
Instabooks dapat membantu masyarakat sekitar.
Setiap daerah punya potensi
masing-masing, dan setiap orang pasti punya keterampilan yang bisa
ditransformasikan menjadi aktivitas yang bermanfaat bagi sesama.[2] Kutipan tersebut sangat tepat sekali dan
menjadi salah satu insfirasi untuk menjalankan gagasan-gagasan yang dimiliki
Instabooks untuk keberlangsungan kegiatannya. Drayton (2002, dalam Light 2008:110)
menyatakan bahwa tidak akan ada satu wirausaha tanpa sebuah gagasan yang sangat
kuat, baru dan berpotensi mengubah sistem. Selanjutnya dikatakan bahwa
wirausaha ada untuk memperjuangkan visinya agar menjadi pola baru dalam
masyarakat. Artinya, gagasan adalah sesuatu yang vital bagi kegiatan
kewirausahaan sosial itu sendiri.[3] Maka dari itu, Instabook memiliki
gagasan untuk membuka bisnis dibidang aksesoris khas Jatinangor baik itu alat
musik, buku tentang Jatinagor, ataupun hiasan lainnya dengan menggunakan
pemasaran yang dijamin pasti menarik minat para konsumen. Dengan menjalankan
usaha tersebut, Instabooks berharap agar dapat membantu mengenalkan
kekhasan-kekhasan dari Jatinangor sehingga selain dapat mendanai kegiatan-kegiatan
Instabooks diharapkan juga usaha ini dapat membantu roda perekonomian
masyarakatnya.
[1]http://Innovation-thinking.blogspot.com/2013/12/Best-Practice-Social-Entpreneurship-lets-get
inspire.html