Minggu, 31 Agustus 2014

Ayo kenalan dengan INSTABOOKS!!!!



Instabooks, Beribagi Ilmu dan Berwirausaha



Book atau dalam bahasa Indonesia berarti buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan yang paling menjadi rujukan bagi semua orang yang ingin mendapatkan ilmu pengetahuan selain dari media cetak dan media elektronik. Semua kalangan usia mulai yang yang balita sampai lanjut usia dapat merasakan manfaatnya. Jenis buku pun beragam ada yang berupa buku bacaan seperti ceritera dongeng, buku novel, buku biografi dan jenis lainnya adalah buku pelajaran mulai dari tingkatan terendah sampai ke tingkatan yang tinggi.
Seiring dengan perkembangan zaman, minat baca orang terhadap buku semakin menurun dikarenakan perkembangan teknologi berupa internet yang semakin komplit dengan segala fasilitasnya baik itu untuk sosial medianya maupun dari segi informasinya. Dengan adanya “peluang ini”  Instabooks sebagai salah satu kewirausahaan sosial dari mahasiswa jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran hadir untuk ikut serta dalam  mempopulerkan kembali minat membaca buku kepada masyarakat terutama bagi anak-anak prasekolah maupun anak-anak yang sudah sekolah, selain itupun semoga kedepannya InstaBooks dapat ikut serta menjadi agen dalam pemerataan pendidikan di wilayah-wilayah yang cukup terpencil dengan membuka rumah baca bagi anak-anak dan masyarakat pada umumnya. Sebagaai langkah awal, Instabooks mendapatkan buku dari beberapa donatur. Rencana selanjutnya adalah setiap donatur yang menyumbang 5 buku, mereka akan mendapat poin dari Instabooks yang nantinya akan diakumulasikan dan dapat ditukarkan dengan hadiah menarik sebagai bentuk apresiasi Instabooks terhadap para donatur yang turut serta membantu mencerdaskan bangsa.
Dalam menjalankan kegiatannya, Instabooks akan mengumpulkan dana dengan membentuk sebuah bisnis. Yang harus ditekankan, bahwa Bisnis bukan melulu aktivitas menjual produk demi meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.[1] . Dengan menjalankan usaha tersebut, Instabooks berharap agar dapat menjalankan kegiatan sosial dengan dana mandiri, selain itu dengan melibatkan warga sekitar Instabooks dapat membantu masyarakat sekitar.
Setiap daerah punya potensi masing-masing, dan setiap orang pasti punya keterampilan yang bisa ditransformasikan menjadi aktivitas yang bermanfaat bagi sesama.[2] Kutipan tersebut sangat tepat sekali dan menjadi salah satu insfirasi untuk menjalankan gagasan-gagasan yang dimiliki Instabooks untuk keberlangsungan kegiatannya. Drayton (2002, dalam Light 2008:110) menyatakan bahwa tidak akan ada satu wirausaha tanpa sebuah gagasan yang sangat kuat, baru dan berpotensi mengubah sistem. Selanjutnya dikatakan bahwa wirausaha ada untuk memperjuangkan visinya agar menjadi pola baru dalam masyarakat. Artinya, gagasan adalah sesuatu yang vital bagi kegiatan kewirausahaan sosial itu sendiri.[3] Maka dari itu, Instabook memiliki gagasan untuk membuka bisnis dibidang aksesoris khas Jatinangor baik itu alat musik, buku tentang Jatinagor, ataupun hiasan lainnya dengan menggunakan pemasaran yang dijamin pasti menarik minat para konsumen. Dengan menjalankan usaha tersebut, Instabooks berharap agar dapat membantu mengenalkan kekhasan-kekhasan dari Jatinangor sehingga selain dapat mendanai kegiatan-kegiatan Instabooks diharapkan juga usaha ini dapat membantu roda perekonomian masyarakatnya.







[1]http://Innovation-thinking.blogspot.com/2013/12/Best-Practice-Social-Entpreneurship-lets-get inspire.html 
[2] http://Innovation-thinking.blogspot.com/2013/8/inovasi-sosial-seru.html
[3] http://Innovation-thinking.blogspot.com/2013/11/thing-that-build-social-entrepreneurship.html